Kisah Cerita Inspiratif – Air Itu Pahit
Ada seorang lelaki tua yang bijaksana yang telah dihubungi dengan seorang pemuda yang menghadapi suatu masalah.
Tanpa menunda-nunda pria muda itu segera menceritakan semua masalahnya.
Orang tua bijak itu hanya menghirupnya dengan hati-hati, dia kemudian meminta sejumlah bubuk pahit dan meminta orang muda itu untuk mempertimbangkan segelas air.
Taburkan bubuk pahit langsung ke dalam gelas dan aduk perlahan,
“Coba konsumsi ini dan beri tahu saya rasanya?” Kata orang tua itu
“Ini sangat pahit … ..” jawab pria muda itu.
Orang tua itu tersenyum, meminta pria muda itu untuk berjalan menuju pantai dari danau di belakang rumahnya.
Mereka berjalan berdampingan dan terakhir keduanya menemukan pantai dari danau yang tenang.
Kemudian, orang tua itu kembali menaburkan debu pahit ke dalam danau dengan kayu yang diaduknya,
“Coba alihkan air di danau & konsumsi”
Begitu lelaki muda itu meminum air, lelaki tua itu bertanya lagi, “Jadi bagaimana rasanya …?”
“Segar….” kata pria muda itu….
“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air?” Meminta orang tua itu
“Tidak….” Kata pria muda itu.
Orang tua itu terkekeh karena dia berkata
“Dewasa muda …”
Dengarkan baik-baik, kepahitan keberadaan itu seperti sejumlah bubuk pahit ini, tidak cukup banyak. Kuantitas dan kepahitannya identik & mmg akan tetap sama.
Tapi “INGAT …” kepahitan yang kita rasakan sangat bergantung pada wadah yang kita miliki.
- Kemudian ketika kita merasakan kepahitan dan kegagalan, hanya ada satu faktor yang akan:
“Perluas & perbesar kemampuan hati untuk mendukung setiap kepahitan” Hati kami adalah wadah itu.
Jangan membantu menjadikan hatimu seperti gelas, tapi bantulah menjadikan hatimu seperti danau besar dan dapat menampung setiap kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.